Piala Dunia dibalik Penjara

Posted: Sabtu, 12 Juni 2010 by piriwitbandung in
4



Banyak orang menyambut piala dunia dengan berbagai cara, seperti membeli kaos tim favorit hingga souvenir-souvenir lainya. Piala dunia 2010 yang berada di Afrika Selatan membuat semua pengemar sepak bola di dunia melirik kesana dan mungkin beberapa orang menyisihkan waktu dan uang agar bisa melihat secara langsung Piala Dunia tersebut di Afrika Selatan. Atmosfer Piala Dunia tidak hanya dirasakan orang-orang yang menghirup udara kebebasan, tapi juga bagi mereka yang mendekam di penjara.

Di Penjara Klong Prem, Bangkok, Thailand, para napi menggelar piala dunia versi mereka sendiri. Penghuni "Bangkok Hilton" ini menyebutnya dengan pentas World Cup Behind Bars. Turnamen Piala Dunia Penjara ini diikuti 16 tim yang masing-masing diperkuat tujuh orang pemain inti. Ke-16 tim ini akan bertanding juga selama satu bulan untuk memperebutkan replika Piala Dunia.

Ini merupakan kali ketiga Piala Dunia di penjara diselenggarakan. Panitia selalu menggelar kegiatan ini setiap kali Piala Dunia yang sesungguhnya digelar. Pada tahun 2002, Nigeria tampil sebagai juara. Empat tahun kemudian, giliran Jerman menjadi champion.

Meski terkungkung dalam terali besi, para penghuni penjara Klong Prem Central, Bangkok, bisa ikut meramaikan ajang empat tahunan tersebut. Mereka menyelenggarakan Piala Dunia sendiri yang terdiri dari 16 tim, yang masing-masing berjumlah tujuh pemain. Tahanan yang berasal dari 16 negara ambil bagian dalam turnamen yang diikuti sembilan tim tersebut. Sedangkan tahanan asal Thailand hanya bertindak sebagai pelengkap, bila tim-tim itu kekurangan pemain.

World Cup Behind Bars yang diselenggarakan selama sebulan sengaja digelar Kementerian Kehakiman Thailand. Kompetisi ini juga didukung Kementerian Olahraga dan Pariwisata negara tersebut dengan menyumbang dana Rp 300 juta. Tujuannya, agar para napi tidak jenuh dengan rutinitas yang setiap hari mereka jalani di dalam penjara.

Pemerintah Thailand berharap turnamen yang sudah dua kali digelar ini akan memperbaiki citra LP Klong Perm yang juga terkenal dengan nama Bangkok Hilton sebagai sindiran tentang buruknya perlakuan terhadap para narapidana.

"Dengan turnamen ini, kami ingin menunjukkan bahwa para narapidana diperlakukan secara manusiawi," kata Deputi Dirjen Departemen Pemasyarakatan Thailand, Thanis Sriyaphan. "Kami juga memperhatikan hak asasi manusia. Para narapidana diberi kesempatan untuk belajar dan meningkatkan kemampuan diri mereka dengan disiplin," tambah Sriyaphan.

Narapidana lain yang tidak ikut bertanding menjadi suporter yang baik dan sangat antusias. Sementara sekitar 70 orang penjaga terlihat santai menyaksikan pertandingan itu. Bahkan tampil pula para cheerleaders yang merupakan para narapidana transgender yang didatangkan khusus dari LP Chiang Rai di wilayah utara Thailand. Tanpa ragu, para cheerleaders ini berpose untuk para wartawan di depan logo dan berbagai bendera negara peserta Piala Dunia yang dicat di tembok penjara.


LP Afsel pun tak mau kalah

Tidak hanya di Lembaga Pemasyarakatan di Thailand saja yang mengadakan replika Piala Dunia, tetapi lembaga pemasyarakatan di Afrika Selatan juga mengadakan replika Piala Dunia.



Bagi para penjahat kelas kakap di Afrika Selatan, kesempatan menonton langsung Piala Dunia 2010 adalah mimpi yang sama jauhnya dengan amnesti dari presiden. Tapi bukan berarti semangat kompetitif Piala Dunia tak bisa mereka rasakan.

Tak tanggung-tanggung, 400 narapidana di lembaga pemasyarakatan Boksburg Correctional Centre menggelar pertandingan sepak bola terbesar di balik tembok penjara. Para napi bertanding dalam 32 tim dengan nama-nama negara peserta Piala Dunia.

Layaknya Piala Dunia sungguhan, perhelatan versi penjara ini juga diramaikan alunan suara vuvuzela, atau terompet plastik yang biasa dibawa para penonton Piala Dunia. Dan kendati berlangsung di balik tembok penjara dan tanpa hadiah piala emas, pertandingan mereka ternyata tidak kalah kompetitifnya.


AKIBAT PIALA DUNIA MENJADI BENTROK

Para napi yang berada di lembaga pemasyarakatan diatas ini memang beruntung dapat merasakan suasana Piala Dunia 2010. Akan tetapi, tidak seperti lembaga pemasyarakatan di Odi Correctional Centre, Mabopane, Afrika Selatan. Sejumlah napi muda yang dipenjara, bentrok dengan sipir karena masalah televisi. Bentrok terjadi karena keinginan para napi untuk menonton pembukaan Piala Dunia 2010 tidak tercapai.

Kekerasan ini berawal saat napi dari sel 7 kesal karena sipir tidak membawa televisi seperti yang sudah dijanjikan. Para napi pun akhirnya mogok makan pagi sampai mereka benar-benar mendapatkan televisi yang dijanjikan itu.

Selain itu, para tahanan juga membuat barikade yang dibuat dari kasur. Mereka pun mengancam akan membakar seluruh sel penjara itu. Sipir lalu marah dan mulai memukuli tahanan. Tiga tahanan harus dibawa ke rumah sakit penjara karena luka-luka.

Juru bicara penjara, mengakui sebab awal bentrok ini adalah soal televisi itu. Dia pun berjanji akan melakukan penyelidikan internal bersamaan dengan penyelidikan kepolisian. Penyelidikan ini akan mengungkap fakta mengenai perkelahian antara penjaga penjara dengan napi tersebut.


Sumber : BBC,VivaNews,liputan6.com


Refa I Adiredja

Piala Sudirman: Turnamen yang "Made in Indonesia"

Posted: by piriwitbandung in
1

Eh, di bulutangkis ada yang namanya Piala Sudirman kan? Itu kenapa dikasih nama itu ya? Sudirman kan nama orang Indonesia. Ada hubungannya sama Jenderal Sudirman gak ya? Hahaha.

Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari seorang kawan kepada saya. Sore itu, kami sedang asik mengobrol ngalor-ngidul tentang olahraga. Awalnya kami 'sok serius' membahas tentang kenapa prestasi olahraga Indonesia belakangan ini menurun, sampai pada akhirnya kami bercanda tentang Piala Sudirman terebut, dan akhirnya muncul pertanyaan diatas. Iya ya, kenapa sih namanya Piala Sudirman? Kenapa juga sepertinya Piala Sudirman kalah mentereng dibanding Piala Thomas atau Uber?

Menurut situs wikipedia.org, Piala Sudirman adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran, mempertandingkan nomor tunggal pria, tunggal wanita, ganda pria, ganda wanita, dan ganda campuran. Jadi, semua regu dipertandingkan untuk meraih gelar juara. Tidak seperti Piala Thomas dan Uber, misalnya, di Piala Sudirman tidak ada istilah pemenang regu putra-putri. Semua regu dipertandingkan mewakili negara yang bersangkutan. Pemenang Piala Sudirman juga tidak memperoleh uang. Pemenang hanya meraih poin peringkat IBF (International Badminton Federation).

Sejarah munculnya turnamen tersebut terjadi dalam pertemuan IBF tahun 1986. Indonesia mengusulkan sebuah turnamen beregu campuran yang mempertandingkan seluruh regu. Penamaan "Piala Sudirman" sendiri tidak terlepas dari faktor Dick Sudirman, seorang pebulutangkis Indonesia yang menjadi menjadi salah satu pendiri PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia), dimana dia pernah menjabat sebagai ketua selama 22 tahun (1952-1963 dan 1967-1981) Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden IBF (sekarang BWF) tahun 1975. Penamaan kejuaraan ini berdasarkan namanya bertujuan untuk mengenang jasa-jasanya yang amat besar bagi dunia bulutangkis. Oleh karena itu, bisa dibilang kejuaraan ini adalah kejuaraan yang asli "Made in Indonesia".



Piala Sudirman pertama kali digelar di Indonesia, tepatnya di Istora Senayan pada tanggal 24-29 Mei 1989. Waktu itu Indonesia berhasil menyabet juara Piala Sudirman untuk pertama kalinya. Sayang, gelar itu merupakan gelar yang pertama dan terakhir hingga kini. Setelah tahun 1989, gelar juara banyak diraih Cina (7 kali). Korea Selatan sendiri pernah mencicipi juara Piala Sudirman sebanyak 3 kali. Walaupun begitu, Indonesia selalu masuk dalam 4 besar Piala Sudirman.


Trofi Piala Sudirman
Trofi Piala Sudirman sendiri diciptakan oleh orang Indonesia. Trofi tersebut dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB. Dia merancang tutup piala tersebut berbentuk Candi Borobudur dan badan piala berbentuk shuttlecock yang berlapis emas 22 karat dengan berat 600 gram. Proses pengerjaan piala sendiri dikerjakan PT. Masterix Bandung dan menelan biaya sekitar USD 15 ribu (Rp.27 juta).







sumber:
wikipedia.org
bulu-tangkis.com
internationalbadminton.org
badminton-indonesia.com


Iman Purnama

Resensi: 100+ Fakta Unik Piala Dunia

Posted: Rabu, 09 Juni 2010 by piriwitbandung in
2

Judul 100+ Fakta Unik Piala Dunia
Penulis Asep Ginanjar & Agung Harsya
Penerbit Serambi
Tahun terbit Januari 2010
Jumlah halaman 235 halaman


Piala Dunia adalah fenomena akbar yang ditunggu-tunggu 4 tahun sekali. Olahraga terpopuler sejagad raya ini menyedot banyak perhatian orang-orang di seluruh dunia. Tua-muda, pria-wanita, kaya-miskin, semuanya larut dalam kegembiraan merayakan pentas olahraga yang konon sudah ada sejak awal Masehi ini. Tak terkecuali Piala Dunia 2010 yang mulai berlangsung di Afrika Selatan 11 Juni nanti. Semua pecandu sepakbola tak sabar menanti aksi para jagoan mereka di lapangan hijau, dan - tentu saja - mereka berharap-harap cemas apakah negara jagoannya akan menjadi juara atau tidak.

Tapi, dari sekian banyak pecandu sepakbola di planet bumi ini, apakah semuanya paham dengan segala kejadian yang terkadang unik dan 'nyeleneh' yang terjadi di Piala Dunia? Misalnya saja, apakah para pecandu sepakbola mengerti kenapa Zinadine Zidane menanduk Marco Materazzi pada pertandingan final Piala Dunia 2006? atau apakah mereka mengerti bagaimana sesungguhnya gol "Tangan Tuhan" Diego Maradona terjadi? Mungkin banyak yang belum paham sesungguhnya apa saja "intrik'intrik" yang terjadi selama Piala Dunia digelar. Untuk itulah buku ini ada.

Sesuai namanya, buku yang ditulis oleh Asep Ginanjar dan Agung Harsya ini menyajikan fakta-fakta unik selama Piala Dunia berlangsung, mulai dari Piala Dunia pertama di Uruguay 1930 sampai Piala Dunia terakhir di Jerman 2006. Selain itu, dalam buku ini juga dibahas mengenai profil pemain, pelatih, dan tokoh-tokoh sepakbola yang turut serta mewarnai sejarah Piala Dunia. Ditambah lagi, terdapat bonus jadwal pertandingan piala dunia 2010. Secara umum, buku ini cukup menarik bagi pecandu bola di Indonesia. Terlebih lagi, waktu peluncuran buku ini sesuai dengan "world cup fever" yang sedang melanda Indonesia belakangan ini.

Walaupun begitu, banyak yang berpendapat bahwa isi buku ini terlalu "kering", karena hanya menyajikan fakta-fakta saja. Kesan yang didapat setelah membaca buku ini pun biasa-biasa saja. Hanya mendapat segudang informasi mengenai fakta-fakta unik yang terjadi di Piala Dunia. Walaupun begitu, buku ini tetap berharga untuk dikoleksi sebagai referensi mengenai olahraga yang kini sudah menjadi industri tersebut.

Iman Purnama

"Yang Ada Hanyalah Tebing, Tuhan, dan Aku"

Posted: Selasa, 08 Juni 2010 by piriwitbandung in
2


Pada titik ini hilanglah semua kesombongan serta keangkuhan kita sebagai manusia, yang tersisa dan abadi hanyalah Keagungan Tuhan (Tedi Ixdiana - Pemanjat Tebing Profesional)

Bukan main-main Tedi Ixdiana menulis kata-kata tersebut di situs Skygers.net - situs sekolah panjat tebing Indonesia. Dia mengakui bahwa selama menekuni olahraga ekstrem tersebut, selalu ada pengalaman batin yang mengendap dan menambah keyakinan spiritualnya. Tedi melukiskan pengalamannya dengan kata-kata, "Ketika seorang pemanjat menemui kesulitan yang tak terhindarkan, maka ketika itu hanya ada tebing, Tuhan, dan aku,” tulisnya.

Baginya, panjat tebing adalah suatu petualangan yang sangat menarik. "Tebing itu bisa ada dimana-mana, di tengah hutan, di pinggir laut, di tengah kota, di puncak gunung, di lembah, dll." Disamping itu, dia mengatakan panjat tebing memberikan suatu pemahaman, bahwa dalam melakukan sesuatu itu harus tahu dulu prodsedurnya. "Kadang-kadang, orang hanya besar keberaniannya dulu kalau ingin panjat tebing. Padahal sebelum itu harus tahu bagaimana prosedur panjat tebing dan sistem keamanannya," ucap laki-laki yang menjadi instruktur panjat tebing se-Asia Tenggara tersebut menerangkan.

Secara resmi, panjat tebing mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1988. Menpora dan Kedutaan Besar Perancis mengundang empat atlet panjat tebing Perancis untuk mempopulerkan olahraga yang terbilang masih baru saat itu. Walaupun sebenarnya, pada tahun 1976 Harry Suliztiarto bersama teman-temannya sudah mendirikan Skygers Amateur Rock Climbing Group sebagai wadah pecinta panjat tebing alam. Skygers sendiri masih aktif sampai sekarang dan menjadi sekolah panjat tebing alam (rock climbing).

Panjat tebing sendiri terbagi dua, yaitu panjat tebing buatan (wall climbing) dan panjat tebing alam (rock climbing). Wall climbing memakai media tebing buatan dan biasanya sudah terdapat "patok-patok" yang digunakan sebagai pijakan para pemanjat, sedangkan rock climbing menggunakan tebing yang berada di alam sebagai tempat pemanjatan. Konon, panjat tebing ini sudah dilakukan oleh Panglima Kerajaan Carthage, Hanibal, di pegunungan Alpen ratusan tahun sebelum Masehi.


Menurut Tedi, sebenarnya yang resmi menjadi olahraga itu wall climbing, sedangkan rock climbing lebih ke petualangan. Walaupun begitu, dia sendiri pernah aktif sebagai atlet wall climbing sejak tahun 1989 dan terakhir mewakili Indonesia pada sebuah kompetisi di Cina tahun 2005. Namun, secara pribadi dia lebih menyenangi rock climbing dibanding wall climbing. "Perasaan saya mengatakan kalau saya lebih cocok di rock climbing, bukan di wall climbing," kata pria yang mulai tertarik pada panjat tebing sejak SMA itu.

Untuk tempat sendiri, biasanya Tedi memilih tempat di Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, bisa juga di Gunung Parang, Plered, Purwakarta. Namun, dia mengungkapkan, para pemanjat suka melakukan ekspedisi ke luar Jawa Barat untuk menemukan tebing-tebing baru. “Karena essensi rock climbing sendiri lebih bersifat petualangan,” akunya.

Tedi sendiri melanglang buana mengelilingi Indonesia untuk mencari tebing-tebing baru, bahkan hingga ke luar negeri. "Saya bersama teman-teman sering melakukan ekspedisi untuk membuka jalur pemanjatan baru. Kami pernah ke Gunung Kelud di Jawa Timur, Air Terjun Sigura Gura di Sumatera Utara, Lok Nga di Aceh, Gunung Krakatau di Selat Sunda, dan masih banyak lagi," katanya. "Dalam waktu dekat, kami berencana melakukan ekspedisi ke Vietnam. Masih banyak tebing yang belum ada jalur pemanjatannya disana," ujar pria yang pernah menjadi instruktur panjat tebing bagi Kopassus itu.



Foto Tedi Ixdiana saat memanjat tebing (dok.pribadi)


Panjat tebing memang tergolong olahraga ekstrem. Bayangkan saja, seorang pemanjat harus siap menghadapi medan yang curam, terjal, ketinggian mencapai titik ekstrem, atau kemiringan yang hampir 90 derajat. Masalah mental dan fisik yang harus menjadi perhatian utama. Hal itu diungkapkan oleh Naufal Mujahid, seorang pemanjat tebing pemula. "Panjat tebing itu lebih capek dibandingkan sprint. Jadi, fisik pemanjat tebing haruslah prima. Sering-sering pull up, jogging, dan melatih kekuatan kaki dan tangan. Selain itu, masalah mental juga harus siap. Jangan sampai ceroboh ketika memanjat," katanya. "Saya sendiri orangnya takut ketinggian pada awalnya, dan saya berusaha melawannya dengan ikut olahraga ini," ujar pria yang masih berstatus mahasiswa di salah satu universitas negeri di Bandung ini.


Katak -panggilan akrab Naufal- mengungkapkan, selain masalah fisik dan mental, masalah peralatan juga menjadi salah satu kendala olahraga ini, karena biayanya cukup mahal. "Untuk satu carbiner saja, yang paling murah itu 45 ribu Rupiah. Memang rata-rata peralatan panjat tebing itu diatas 2 juta Rupiah," ujarnya.

Namun, hal tersebut ditampik oleh Tedi. Menurutnya, masalah peralatan bisa teratasi jika seorang pemanjat tergabung dalam tim panjat tebing, sepertiSkygers misalnya. "Biasanya dalam tim tersebut sudah ada alat-alat yang cukup lengkap, tapi kalau untuk grup-grup kecil atau perorangan, biasanya peralatan ini menjadi masalah tersendiri," ujarnya. Tedi sendiri tergabung dalam tim Skygers dan sampai saat ini menjadi anggota Vertical Rescue FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia).

Bagi orang-orang yang ingin menekuni olahraga ekstrem ini, Naufal menyarankan untuk mencoba dahulu bourdering. Menurutnya, hal itu unutk melatih kelenturan jari-jari tangan. "Untuk orang yang masih baru, tangan pasti merasa pegal-pegal atau kapalan. Selain itu, harus didampingi oleh orang yang sudah berpengalaman." katanya. Hal senada dikatakan Tedi. "Jika ada orang baru yang tertarik dengan olahraga ini, saya sarankan harus didampingi oleh orang yang profesional. Bisa dari Wanadri, Skygers, Eiger, atau tim-tim lainnya." katanya.



Video Tedi Ixdiana saat membuka jalur pemanjatan bersama tim expedition Metro TV


Iman Purnama

Teknologi dalam Olahraga

Posted: by piriwitbandung in
3

Perburuan prestasi olahraga untuk mencapai citius, altius, fortius (lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat), tidaklah mungkin bisa dicapai secara maksimal tanpa melibatkan perkembangan teknologi perlengkapan olahraganya.


Perkembangan teknologi membuat aktivitas olah raga tidak lagi menjadi kegiatan berat. Berbagai alat bantu, mulai dari baju yang menyerap keringat, hingga sepatu yang ringan digunakan, siap menjadi "senjata-senjata" pendukung.

Pencapaian rekor di suatu cabang, misalnya, tidak semata lahir dari kekuatan manusia saja. Teknologi yang lebih menentukan penambahan prestasi dari atlet yang menggunakan teknologi itu.

Kini teknologi sudah menjadi bagian dari olahraga. Seorang atlet tampil perkasa di ajang dunia, tak hanya karena dia memiliki kemampuan. Juga karena ditunjang dengan faktor yang lain, seperti teknologi, dan mengetahui kekuatan lawan. Kompetisi olahraga modern layaknya seperti medan perang.

Sebagai contoh kita ambil baju renang Speedo LZR Racer. Speedo LZR Racer yang dirancang NASA badan antariksa AS. Di arena renang, body suit tersebut menjadikan pembalap mampu meningkatkan kecepatan bergeraknya untuk meraih waktu terbaik, karena meminimalkan hambatan (drag) yang terjadi di dalam air. Saat tim renang AS melakukan uji coba menjelang Olimpiade dengan menggunakan pakaian renang tersebut, dua perenang andalan mereka, Michael Phelps dan Katie Hoff mampu mencetak rekor baru dunia, masing-masing pada nomor 400 m gaya ganti perorangan putra dan putri.


Garis merah menunjukan aliran air




Desain baju renang Speedo LZR Racer




Selain itu juga masih ada lagi, contohnya sepatu sepak bola yang di gunakan oleh Cristiano Ronaldo. Produk Nike meluncurkan sepatu khusus berteknologi tinggi untuk C. Ronaldo, agar dapat mempercepat saat lari di lapangan rumput, karena sepatu ini memiliki system pegas di gigi sol bawah sepatu. Selain itu juga sepatu ini cocok mengontrol bola untuk kaki cepat. Sepatu sepak bola ini dirancang dengan baik. Sepatu ini terbuat dari bahan karbon komposit.T
Tidak seperti dahulu, sepatu sepak bola hanya di disain bergigi agar tidak licin di lapangan berumput. Sepatu sepak bola dahulu tidak begitu mementingkan ke-efektifitasannya.






Mercurial Vapor Superfly II Boot, yang akan di pakai C.Ronaldo saat Piala Dunia 2010 (kiri). Sepatu sepak bola zaman dahulu (kanan)


Tidak hanya peralatan yang di pakai seseorang untuk melengkapi saat ber-olahraga, seperti hal-nya di dunia balap F1, setiap tim berlomba-lomba teknologi aerodinamik. Hal ini sangat berpengaruh ketimbang mesinya itu sendiri. Pada zaman dahulu, memang benar orang berlomba kecepatan dengan kekuatan mesin. Tetapi pada zaman sekarang tak hanya kekuatan mesin saja, melainkan sayap-sayap di mobil ini sangat perlu.



Perbedaan mobil F1 dahulu dan sekarang.


Dari beberapa contoh penjelasan-penjelasan di atas, menunjukan bahwa dalam berbagai cabang olahraga pada zaman ini, telah menunjukan perkembangan teknologi yang begitu pesat.

Dampak negatif dari perkembangan teknologi dalam bidang olahraga adalah :
• Biaya yang dikeluarkan sangat besar.
• Terlalu mudah, hingga skill pemain kurang begitu digunakan.

Dampak positif dari perkembangan teknologi dalam bidang olahraga adalah :
• Memudahkan mendapat gelar atau rekor.
• Tidak perlu menguras tenaga lebih untuk hasil yang maksimal.

Refa I Adiredja

Peluit Dari Masa ke Masa

Posted: by piriwitbandung in
4

Peluit adalah sebuah alat berukuran kecil terbuat dari berbagai bahan seperti kayu atau plastik yang mengeluarkan suara nyaring ketika ditiup. Peluit umumnya berbentuk lonjong dengan lubang kecil di bagian atas untuk perputaran udara.

Peluit pada zaman dulu ada yang terbuat dari kayu, plastik, metal, aluminium, dan perak. Sedangkan, peluit yang banyak ditemui saat ini adalah yang terbuat dari plastik. Peluit terdiri dari berbagai jenis, mulai dari peluit biasa hingga peluit multifungsi. Ada peluit yang dilengkapi dengan gantungan kunci, kompas, dan termometer. Peluit inilah yang disebut dengan peluit multifungsi. Peluit bekerja dengan cara ditiup yang menyebabkan timbulnya aliran udara yang akan terpisah oleh sebuah plat tipis sehingga menimbulkan gesekan udara yang menyebabkan udara bergetar.

Peluit pertama ditemukan oleh
Joseph Hudson pada tahun 1868 di Birmingham, Inggris. Peluit pertama (berkode AADP4056) mulai digunakan oleh wasit William Atack pada pertandingan sepak bola di Nottingham Forest, dan pada saat itu peluit masih terbuat dari kuningan. Kemudian penggunaannya diperluas ke bidang kepolisian untuk membantu polisi yang sebelumnya mengatur jalan raya hanya dengan tangan dan suara. Perkembangan selanjutnya adalah peluit kacang polong atau dikenal dengan “Acme Thunderer”. Peluit kacang polong atau “Acme Thunderer” ini memiliki kontrol dan kekuatan suara yang lebih. Peluit masih terus berkembang hingga menjadi sebuah peluit dari plastik pada tahun 1914. Lalu, pada tahun 1920 peluit kacang polong dikembangkan lagi bentuk dan fungsinya agar menimbulkan kenyamanan bagi pemakainya.

Dulu, sepak bola dimainkan tanpa peraturan yang ketat. Setelah banyak peraturan dipakai, barulah sepak bola memakai seorang wasit. Namun, wasit sering kesulitan memberi tanda ketika terjadi pelanggaran.


Sejarah Peluit Sepak Bola di Dunia
Maka, muncullah ide memakai peluit. Pertandingan sepak bola pertama yang memakai peluit terjadi di Notthingham pada 1878. Jenis peluitnya masih sederhana.

Warga Birmingham, Joseph Hudson, menemukan peluit yang lebih nyaring dan mudah dibunyikan dan diberi nama "Acme Thunderer". Jenis peluit itu yang bertahan sampai sekarang. Model bisa berubah, tapi konstruksi dan desain dasar peluit yang dipakai sepak bola saat ini tak jauh berbeda dengan peluit yang ditemukan Hudson.

Sejak itu, peluit memang terkenal. Hudson sendiri akhirnya terus memproduksi peluit tersebut. Pemakainya tak hanya di sepak bola, tapi juga kepolisian, transportasi kapal, sampai untuk musik reggae.


Hudson sendiri akhirnya mendirikan pabrik peluit itu di Birmingham. Hingga sekarang, sudah hampir 200 juta peluit yang diproduksi pabrik tinggalan Hudson tersebut dan telah dipakai di banyak keperluan, utamanya sepak bola. Berikut beberapa model peluit yang diproduksi Hudson & Co.

Jenis peluit pertama yang kemudian menjadi pakem sebagai peluit sepak bola.



Kegunaan Peluit di Berbagai Bidang



Bidang kepolisian
Para polisi di jalan raya selalu melekatkan peluit di seragam coklatnya. Guna peluit bagi polisi adalah untuk memberitahukan pengendara mobil atau motor untuk bergerak dan bisa juga untuk memberitahu pengendara untuk menghentikan kendaraannya apabila terjadi pelanggaran. Para pengendara umumnya akan langsung mengerti apabila peluit ditiup oleh polisi. Berarti, pesan yang ingin disampaikan oleh polisi kepada pengendara dapat disampaikan melalui peluit ini. Untuk bidang kepolisian, peluit juga pernah digunakan para polisi di London namun sekitar tahun 1959 peluit sudah tidak digunakan lagi di sana karena telah muncul hand-held radios dan motor yang dianggap lebih praktis untuk daerah urban.




Bidang Kesehatan
Bagi orang yang sedang sakit, misalnya cacat fisik, peluit juga memiliki peran penting. Seorang yang memiliki keterbatasan untuk bergerak bebas dan memerlukan bantuan perawat akan dimudahkan dengan adanya peluit. Jika orang yang sakit ingin memanggil perawat yang sedang tidak berada di sampingnya dan tidak mampu berjalan atau berteriak, peluit bisa menjadi alat bantu yang praktis. Dengan meniupnya, perawat bisa segera mengerti bahwa ia dipanggil dan akan segera datang menolong.



Bidang Olahraga
Umumnya para pelatih olahraga atau guru olahraga di sekolah identik dengan peluit di sakunya. Peluit digunakan pelatih untuk memberi ritme atau hitungan pada gerakan olahraga yang dilakukan. Misalnya hitungan dalam olahraga senam atau memberikan tanda-tanda tertentu dalam pertandingan basket. Bunyi peluit pendek bisa diartikan sebagai waktu untuk mengoper bola atau tiupan panjang memberitahukan bahwa waktu permainan sudah habis. Hanya dengan tiupan nyaring peluit, para pemain akan mengerti dan menyudahi permainan yang sedang berlangsung.

Selain pada olahraga basket, sepak bola juga bergantung dengan keberadaan peluit. Sejarah mengatakan bahwa peluit yang dipakai oleh wasit sepak bola lahir bersamaan dengan peluit yang digunakan polisi di London pada tahun 1878. Sebelumnya, wasit sepak bola hanya menggunakan teriakan, sebilah kayu atau saputangan. Semakin maraknya pertandingan sepak bola, khususnya di London, membuat peluit terus dikembangkan kemampuannya. Pada tahun 1930, peluit ditambah kekuatannya agar dapat mengimbangi gemuruh suara para penonton sepak bola di stadion, begitu pula penerapannya di Indonesia.


Alat Bantu Parkir
Pekerjaan lain yang identik dengan peluit adalah profesi tukang parkir. Selain komando dari tukang parkir untuk mengarahkan kendaraan dan gerakan tangan untuk menunjuk arah yang dimaksud, peluit juga memiliki fungsi tersendiri. Tergantung dari bagaimana tukang parkir menggunakan peluit tersebut. Ada yang menggunakannya untuk memberitahu pengendara supaya berhenti atau sebagai pengganti suara mereka. Pengendara umumnya langsung mengerti pesan apa yang ingin disampaikan tukang parkir. Khusus untuk bidang ini, hanya dipakai di Indonesia saja. Di negara lain umumnya kurang mengenal pekerjaan sebagai tukang parkir.


Pramuka
Pramuka merupakan salah satu kegiatan atau perkumpulan yang juga menggunakan peluit sebagai media komunikasi. Pramuka menggunakan peluit untuk memberitahukan pesan dalam regu atau komunikasi dalam jarak cukup jauh berupa tiupan-tiupan yang sudah ada aturannya. Bunyinya bisa dikatakan sejenis dengan morse. Setiap kata atau pesan memiliki bunyi tiupan yang berbeda. Lambang yang digunakan kemudian ditiupkan, berupa garis panjang (-----) untuk tiupan panjang, garis pendek (--) untuk tiupan pendek, dan juga titik (.)untuk tiupan sangat pendek. Setiap bunyi memiliki arti sendiri-sendiri.



Peluit ultrasonik
Seperti halnya teknologi komunikasi yang lain, peluit juga mengalami perkembangan. Perkembangan ini adalah munculnya peluit ultrasonik.

Peluit ultrasonik adalah peluit dengan tiupan berfrekuensi tinggi yang hanya dapat didengar oleh binatang dan dikhususkan untuk anjing. Seperti diketahui bahwa anjing sangat sensitif dengan suara berfrekuensi tinggi, maka dengan peluit ini, anjing bahkan yang berada di kejauhan pun dapat mendengar suaranya kemudian mereka akan berdatangan. Biasanya, peluit ini bekerja pada frekuensi 30-50 kHz. Manusia tidak bisa mendengar suara tiupan peluit tersebut. Peluit biasa yang hanya digunakan untuk membantu proses komunikasi antarmanusia telah berkembang menjadi peluit ultrasonik yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan hewan, khususnya anjing.

Kegunaan peluit ultrasonik
Peluit biasa memiliki fungsi-fungsi yang beraneka rupa untuk membantu kegiatan manusia seperti yang telah dijelaskan di atas. Begitu pula dengan peluit ultrasonik ini juga memiliki beberapa kegunaan.

Peluit ini memiliki banyak kegunaan terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan anjing. Contoh kegunaan dari peluit ini adalah
• melatih seekor anjing
• menaklukkan anjing yang sedang beradu
• menghentikan gonggongan seekor anjing

Peluit ultrasonik juga sudah digunakan di Indonesia. Biasanya penggunaan peluit ultrasonik ini adalah dalam hal melatih anjing untuk suatu keperluan, seperti keamanan atau kepolisian. Anjing-anjing pelacak tentu perlu banyak latihan, agar mereka lebih sensitif terhadap bau, bunyi dan gerak.

Refa I Adiredja